Cara Tepat Menemukan Jodoh Dunia Akhirat
Di dunia ini ada tiga hal yang diyakini masih misteri, rezeki, jodoh dan hari kematian. Tidak ada satupun di dunia ini yang mengetahui, bahwa hari ini rezeki saya seratus ribu rupiah, saya berjodoh dengan wanita yang bernama ini dan saya mati pada hari, tanggal, bulan, dan jam segini. Semua itu hanya diketahui yang menciptkan manusia.
Bicara soal jodoh, semua manusia yang normal ingin mendapatkan jodoh. Lebih dari itu, tidak sekedar ada jodoh, namun juga berharap jodoh yang baik, cantik, kaya juga salihah. Namun, hal tersebut tidak bisa dibilang mudah. Apalagi jika mencarinya dengan cara pacaran. Menurut dua penulis buku ini Canun dan Fu, jelas nanti tidak akan mendapatkannya.
Pacaran yang dewasa ini dijadikan alternatif ‘para pencari jodoh’, sebenarnya tidak menjamin pelakunya akan mendapatkan jodoh. Apalagi jodoh yang baik, sulit. Karenanya ada perkataan, “Dengan pacaran seseorang tidak akan mendapatkan istri yang baik, mendapatkan pacar yang baik mungkin.”
Coba saja perhatikan sekitar, ada yang sudah pacaran bertahun-tahun setelah berumah tangga pun nggak sampai setahun. Fakta di lapangan membuktikan, Dari 2.000.000 pernikahan yang terjadi pada tahun 2012, sebanyak 258.184 pasangan memilih untuk bercerai menurut Dirjen Bimas Islam Kemenag RI (halaman 32).
Tak pelak, dua penulis ini mengatakan bahwa cara mencari jodoh dengan pacaran adalah cara sesat. Nah, dalam buku ini penulis memberikan cara yang benar bagaimana cara mendapatkan jodoh yang tepat, tidak hanya sebagai jodoh di dunia tapi juga di akhirat.
Cara pertama adalah cleansing. Sesuai artinya yakni pembersihan. Nah, apa yang harus dilakukan pembersihan? Diri kita. Dalam kata lain, kita melakukan penyucian diri. Menurut penulis, ada beberapa hal yang menghambat seseorang untuk mendapatkan jodohnya, dan insya Allah dengan penyucian diri hambatan tersebut akan hilang.
Beberapa diantaranya adalah kesalahan-kesalahan kepada orang tua. Tidak hanya, sikap yang kurang baik terhadap keduanya, namun keganjalan terhadap mereka yang pernah ada di hati harus dihilangkan kemudian meminta maaf. Selain itu kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan kepada orang lain. Orang yang pernah mendzolimi termasuk sikap balas dendam kita kepada orang lain, termasuk orang yang pernah kita cintai yang ternyata mengkhianati tiba-tiba.
Selain kedua hal tersebut, ada hambatan yang menyulitkan seseorang untuk mendapatkan jodoh, yakni dirinya sendiri. Pembersihan diri, juga harus terhadap diri sendiri, agar bisa berdamai dengan diri terhadap apa yang pernah terjadi di masa lalu. Agar nantinya bisa lebih membuka diri.
Cara kedua adalah upgrading dengan maksud melakukan pembenahan diri. Penulis menyebutkan bahwa upaya memperbaiki diri termasuk upaya memperbaiki jodoh. Karena, cermin jodoh seseorang adalah dirinya sendiri. Sebagaimana dalam Al-Qur’an, surat An-Nur ayat 26. Yang harus diupgrade adalah keilmuan termasuk ilmu menikah dan parenting, kemampuan mencari nafkah, dan juga menyiapkan hati untuk mengarungi bahtera pernikahan yang tidak hanya terdapat keindahan, namun juga ada ombak dan cadas bebatuan (halaman 185).
Cara terakhir, adalah selecting. Memilih jodoh tidaklah sembarangan, bukan dengan cara memudahkan apabila ada yang mau maka langsung diiyakan. Namun harus dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan utamanya adalah melihat bagaimana agamanya. Setelah itu, hadirkan Allah dalam proses tersebut dengan media shalat istikhoroh.
Insya Allah, dengan cara yang penulis berikan dalam buku Jodoh Dunia Akhirat ini memberikan kebaikan bagi Anda yang selama ini kesulitan menemukan jodoh. Terutama teori dalam buku ini bukan sekedar teori belaka, karena penulis sudah memperaktikkannya dan bisa menghasilkan buku ini dengan duet. Tentunya, yang sudah menikah pun boleh membaca buku ini, sebagai penambah ilmu. Karena sejatinya, menambah ilmu dan upgrade skill dan hati itu selamanya, sampai tua. Agar kelak bisa mencapai surga bersama-sama.